Kamis, 06 Januari 2011

Pelajaran dari Perjalanan Uang......

Resapi dan renungkan......

Konon , uang Seribu Rupiah dan Seratus ribu Rupiah memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak dengan bahan dan alat-alat yang oke.

Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun 6 bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di laci pedagang permata di sebuah pasar Martapura

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampiiiuunnnn. .......... darimana saja kamu, Pren? (maksudnya sih Friend...) Baru 6 bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa denganmu?" Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :

"Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, aku hanya sebentar ikut naik pesawat dan tiga hari saja aku berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur , tukang bubur, kadang di tukang perahu klotok .

Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen , paling sering di saku tukang parkir . Dari tukang parkir sebentar aku nyaman di laci tukang penjual wadaey . Dari penjual wadaey saya berpindah ke dompet penjual ikan seluang (hey .. kawan knal ga seluang ? pasti ga knal !!) seluang itu nama ikan laut khas di Banjarmasin loh .

Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya aku bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, pren ! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum, sebentar aku terbang ke Jakarta, bandung, sebentar terbang ke kota besar lainnya.

Sering aku diam di dompet seorang wanita cantik. Hmmm...dompetnya harum sekali. Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. apalagi waktu di Bali sering aku di kantong celana turis - turis (hey...pren tau ga turis ? pasti kmu jarang ketemu kan ! )

Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho,... ketemu sama teman-temanmu. "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu !" apa itu ! pren ?, uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di masjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap jumat aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat teman - teman kamu disana....."

by anonim

Sabtu, 06 Juni 2009

KETENANGAN DIRI ADALAH KEKUATAN

“ADA SEBUAH KEKUATAN YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI ANDA, DAN ANDA HANYA PERLU MENGEMBANGKANNYA”

Ketenangan diri adalah sebuah cermin dari sikap kita dalam menghadapi segala suatu masalah apapun keadaannya. Sebagai gambaran dicontohkan :

Ada seorang sales manager bernama Visnu, dalam mencapai jabatan ini tentu tidaklah mudah, banyak sekali problematika yang dihadapi, ia sering kali dihadapkan pada masalah yang pelik. Namun ia tidak membiarkan masalah-masalah tersebut menghancurkan keseimbangan mentalnya. Misalnya : Saat penjualan produknya merosot ia tidak menyalahkan dan memarahi supervisor bawahannya, bahkan sebaliknya ia dengan ramah akan mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan bawahannya untuk menemukan solusi terbaik.

Setelah kita ketahui gambaran cerita diatas kita sadari betapa tidak seimbangnya mental kita saat menghadapi keadaan yang rumit, dimana rasa kesal dan marah sering melingkupi perasaan kita. Kurangnya ketenangan diri pada diri sendiri sering membuat kita bersikap bodoh dengan meluapkan emosi diri pada hal2 yang sebenarnya sepele. Bukankah lebih baik bila kita tetap tenang meskipun masalah yang kita hadapi berat, berfikir matang sebelum bertindak merupakan langkah yang tepat sebelum mengambil keputusan saat dihadapkan pada persoalan. Dengan bersikap tenang kita tidak hanya sukses mengatasi keadaan yang sulit melainkan juga mendapatkan penghargaan dari orang-orang yang ada dibawah kordinasi kita.

Sadar atau tidak bahwa kenyataannya untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan seseorang membutuhkan ketenangan dalam menghadapi semua keadaan, dan semakin tinggi tingkat kesuksesan kita semakin tinggi juga ketenangan diri yang kita butuhkan. Dan satu hal yang harus kita ingat, seberapa pintarnya kita, tidak akan pernah bisa melakukan hal terbaik dan mengerahkan semua kemampuan jika kita sudah kehilangan ketenangan diri.

Karena sebenarnya ketenangan diri dalam diri seseorang ibarat PER roda pada sebuah mobil, jika sebuah mobil dilengkapi dengan per roda yang baik, perjalanan tidak akan mengalami gangguan meskipun mobil tersebut sedang melintasi jalan yang rusak parah. Demikian pula orang yang memiliki sikap tenang ia akan mampu menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan tanpa merasa takut ketika menghadapi kesulitan.

Ketika pikiran yang terkendali mampu membawa kesuksesan pada seseorang, maka pikiran yang tidakk terkendali akan mendorong orang pada penyesalan dan penderitaan. Jadi mulailah melatih kekuatan ketenangan diri kita dengan sedikit menahan rasa marah dan kesal seberat apapun masalah yang kita hadapi.

SELAMAT MENENANGKAN PIKIRAN….

By : Dwi – Indira - Marta

Selasa, 07 April 2009

JANGAN TAKUT MENERIMA KRITIK

Syam memenangkan hadiah pertama dalam sebuah lomba debat. Seneng dong tentunya.. Dia tambah seneng dan bahagia ketika temen-temennya memberikan ucapan atas prestasi yang dia peroleh. Sampai di rumah, Syam menceritakan dan berbagi berita bahagia tersebut dengan semua anggota keluarga. Tapi ternyata, keesokan harinya, ada 1 peristiwa yang bikin Syam kaget. Salah seorang sahabat Syam cerita pada Syam bahwa ada beberapa orang yang beranggapan kalo Syam tidak layak memenangkan hadiah tersebut!!! Bahkan orang-orang tersebut beranggapan, prestasi yang diperoleh Syam, lebih disebabkan karena faktor keberuntungan. Mendengar kabar tersebut, kebahagiaan Syam langsung hilang. Syam marah tapi dia berusaha untuk tetap tenang. Sedih??? Itu udah pasti. Alasan merasakan hal tersebut, jelas sekali karena kritik yang di lontarkan teman-teman kampusnya.

Temen-temen..

Kritik memang akan menikam harga diri kita. Dan secara alamiah, kita akan tergoda untuk melakukan balas dendam. Kalo kita adalah orang yang terlalu sensitif dan lugu, mungkin reaksi kita akan lebih keras. Balas dendam mungkin akan memberikan kesenangan atau bahkan kepuasan tersendiri. Tapi itu hanya sesaat..karena pada akhirnya kita akan tetap merasakan kesengsaraan. Dengan melakukan pembalasan, sebagian waktu kita akan hilang hanya untuk merencanakan sebuah balas dendam. Efeknya, kita hanya akan memiliki sedikit waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. Lepas dari hal-hal tersebut temen2, pola pikir negatif akan meracuni seluruh pikiran kita.

Temen-temen,

Ada baiknya, kita tidak perlu memperdulikan kritik yang kita terima, jika kita menyikapi kritik tersebut secara negatif. Buat apa?? menyikapi sebuah kritik dengan cara negatif, justru akan menghambat kemajuan diri kita. Jangan sampai dech ”kritik” menghalangi jalan kita menuju sukses.

Temen-temen,

Jika kita bersedia untuk memperhatian pernyataan orang lain tentang diri kita, dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyadari kemampuan kita, maka sangat memungkinkan kita akan menemukan beberapa kelemahan yang ingin kita perbaiki. Dengan begitu, kita bisa sesegera mungkin memperbaiki kelemahan kita, prestasi kita akan mencapai sebuah titik batu dan tindakan yang kita lakukan akan menerima pujian dari banyak orang.

Temen-temen... last but not least..

Ketika kita mendapat sebuah kritik, ada baiknya jangan langsung terjebak dalam emosi atau kemarahan. Akan lebih baik jika kita pikirkan dengan sungguh-sungguh, bahwa kita mampu melakukan sesuatu untuk menghilangkan penyebab munculnya kritik yang mengganggu kita. Memang tidak mudah membangun kebiasaan pengendalian diri seperti itu. Akan tetapi, ”SESEORANG YANG LAYAK MENDAPATKAN HAKNYA, TIDAK AKAN PERNAH TAKUT UNTUK BERUSAHA MENDAPATKAN HAK TERSEBUT”.

Minggu, 08 Maret 2009

Menghilangkan Kebiasaan Mengeluh

Tidak ada salahnya jika seseorang berusaha keras untuk meraih penghargaan tertinggi dalam setiap kegiatan yang diikuti. Akan tetapi, penting sekali bagi seseorang tersebut untuk menyadari kenyataan bahwa bisa jadi orang lain juga bisa memiliki kemampuan dan kesungguhan yang sama. Orang lain juga sangat mungkin memiliki prestasi yang sama bagusnya atau bahkan jauh lebih baik. Seseorang yang salah dalam menilai kemampuan diri sendiri dan berpikir bahwa hanya dia yang unggul dalam semua hal, adalah orang yang cenderung akan mengalami kekecewaan.

Untuk menghindari rasa kecewa dan frustasi yang berdampak buruk, seseorang harus membangun pandangan hidup yang seimbang. Contoh, ketimbang larut dalam sedih, akan lebih baik kalo justru mengevalusi tindakan yang telah dikerjakan. Karena dengan melakukan sebuah evaluasi ulang, seseorang akan mampu menghindari kesalahan yang sama di masa depan.

Perilaku yang baik adalah karakter penting bagi orang sukses. Seseorang yang sukses tidak boleh meninggalkan tata krama meskipun keadaan sedang tidak bersahabat. Orang yang mengerti dari sebuah kesuksesan akan sepenuhnya menyadari bahwa kesabaran yang ditunjukkan terhadap para klien selama masa-masa sulit, tidak akan sia-sia. Sebaliknya, sikap sabar tersebut akan mendapatkan balasannya disaat keadaan mulai membaik.

Selama kita tidak mampu menyadari bahwa kesuksesan tidak jatuh dari langit, maka selama itu pula kesuksesan akan terus menghindar dari kita. Karena untuk mampu meraih sebuah kesuksesan, seseorang harus terus berusaha dan mengerahkan segala kemampuan.

Ada sebagian orang yang tidak hanya mengeluh tentang lingkungan sekitarnya, melainkan juga mengeluhkan nasib buruk yang dialaminya. Mereka berpikir bahwa jika saja takdir berpihak pada mereka, mereka tentu akan mencapai puncak kesuksesan. Yang perlu diingat, sejarah dipenuhi oleh kisah hidup orang-orang yang mampu mencapai keberhasilan karena kemampuan mereka untuk berbesar hati dalam menerima kondisi yang tidak menguntungkan dan mereka tetap berusaha untuk memperbaiki kegagalan menjadi sebuah kesuksesan tanpa mengeluh.

Harold Sherman mengatakan ”ANDA TIDAK AKAN PERNAH MENJADI APA-APA HINGGA ANDA MELAKUKAN SESUATU UNTUK MENJADI APA YANG ANDA INGINKAN”.

By : Indira